Ketua National Paralympic Committee (NPC) propinsi Jawa Timur, Fathurrahman
Said sangat menyesalkan sikap KONI Jatim terhadap atlet Paralympic yang akan
bertanding dalam event Pekan olah raga Paralympian Nasional (Peparnas) di Riau
nanti pada tanggal 4 hingga 15 Oktober mendatang. Dia menuding, KONI terkesan
mengacuhkan dan mendiskriminasi atlet para lympic khususnya menjelang
perhelatan pesta olahraga nasional tersebut.
Padahal atlet berkebutuhan khusus ini, levelnya sama dengan atlet-atlet
normal yang dibina KONI, akan tetapi kenapa KONI dan pemerintah Pemprov
memperlakukan diskriminasi kepada atlet Paralympian ini. “Jangankan dijenguk,
ditelepon-pun tidak oleh KONI Jatim. Padahal keberangkatan mereka ke Riau nanti
membawa nama Pemprov Jatim,” tukas Jimhur panggilan akrab Ketua National
Paralympic Committee (NPC) propinsi Jawa Timur, Fathurrahman Said, Selasa
(25/09).
Ketua NPC Jatim kemudian mencontohkan sikap tidak adil KONI dan Pemprov
terhadap atlet Paralympian ini. “Fasilitas yang diberikan kepada atlet normal
dengan atlet Paralympian sangat beda dan jauh dari perikemanusian, apalagi
bonus untuk atlet normal sangat wah sekali, tapi untuk atlet Paralympian mana ?
” tuturnya.
Lebih lanjut Jimhur menjelaskan, jika dibandingkan dengan daerah lain’ dana
yang diterima oleh NPC Jatim untuk atlet Paralympian ini sangta jauh panggang
dari api. “NPC Jawa Barat anggaran untuk atlet Paralympian itu Rp Milyar, Jawa
Tengah Rp 5 Milyar, kalau untuk kami hanya Rp 600 juta,” paparnya.
Sedangkan prestasi yang di peroleh atlet Paralympian Jatim dalam even Asian
Paralympian game di Solo tidak mengecewakan, bahkan dalam event tersebut mereka
berhasil menyabet 12 medali emas dan 14 medali Perak.
Dan dalam event Pabernas di Riau nanti, sebanyak 55 atlet NPC jatim
akan mengikuti 9 cabang olah raga diantaranya; cabang olah raga bola Volly
duduk, Futsal, tennis meja, bulu tangkis dan tennis Lapangan. “Para atlet sudah
kami latih dan Insya Allah kita bisa membawa medali emas dari Riau,” pungkas
Jimhur.
Sumber : MADURACORNER.Com