NPC Jawa Timur

NPC Jawa Timur

Perhatian Dari Pemerintah Kurang

Provinsi Jawa Timur mengirim 22 atlet dan delapan official untuk mengikuti Pekan Paralimpik Nasional Tingkat Pelajar yang akan diselenggarakan di Jakarta mulai 7 Oktober mendatang. Ditemui di Kota Malang pada (25/8), pengurus National Paralympic Committee ( NPC) Malang Rukhan, menegaskan bahwa delegasi dari Jawa Timur memasang target emas untuk keseluruhan cabang olahraga yang diikuti yakni cabang atletik, bulu tangkis, tenis meja, dan renang pada event kejuaraan dua tahunan ini.
Rukhan mengungkapkan kegembiraannya karena ada media yang meliput. “Sebetulnya kami sangat butuh publikasi agar masyarakat dapat mengetahui keberadaan kami. Apalagi perhatian pemerintah kurang begitu tinggi,” tambahnya. Walaupun minim perhatian dari pemerintah, para atlet yang berada di bawah NPC Jatim tetap giat berlatih untuk meningkatkan skill permainan.
“Justru dalam even ini pihak pemprov sendiri justru tidak melibatkan pihak NPC Jatim, sehingga kami agak pesimis menghadapi even ini” Ujarnya
Rukhan mengaku sering mengalami kendala dalam hal regenerasi atlet. Paradigma difabel yang kurang percaya diri menjadi alasan utama sulitnya mencari bibit muda untuk dijadikan atlet. Oleh karena itu, Rukhan sangat berharap besar para atlet difabel yang saat ini berada di bawah pengawasannya dapat berprestasi tinggi dan mendapat pengakuan dari masyarakat atas prestasinya melalui media yang meliput.
Sementara itu, Odi, atlet dari cabang olahraga bulutangkis optimis bisa membawa pulang medali emas dari kejuaraan antarpelajar difabel tersebut. Odi yang telah membawa pulang tiga emas dan satu perak dari ajang tahun-tahun sebelumnya mengungkapkan bahwa persiapan untuk ajang tahun ini adalah peningkatan fisik. Odi yang saat ini duduk di bangku kelas tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) sejatinya juga merupakan delegasi Indonesia pada ajang Paralympic ASEAN Games di Myanmar mendatang. Namun, Odi tidak dapat turut serta di kejuaraan tahun ini karena pihak tuan rumah tidak menyediakan ajang bagi atlet difabel untuk cabang olahraga bulutangkis.

Ketua NPC Jatim Nilai KONI Jatim Diskriminatif Pada Paralympian



Ketua National Paralympic Committee (NPC) propinsi Jawa Timur, Fathurrahman Said sangat menyesalkan sikap KONI Jatim terhadap atlet Paralympic yang akan bertanding dalam event Pekan olah raga Paralympian Nasional (Peparnas) di Riau nanti pada tanggal 4 hingga 15 Oktober mendatang. Dia menuding, KONI terkesan mengacuhkan dan mendiskriminasi atlet para lympic khususnya menjelang perhelatan pesta olahraga nasional tersebut.
Padahal atlet berkebutuhan khusus ini, levelnya sama dengan atlet-atlet normal yang dibina KONI, akan tetapi kenapa KONI dan pemerintah Pemprov memperlakukan diskriminasi kepada atlet Paralympian ini. “Jangankan dijenguk, ditelepon-pun tidak oleh KONI Jatim. Padahal keberangkatan mereka ke Riau nanti membawa nama Pemprov Jatim,” tukas Jimhur panggilan akrab Ketua National Paralympic Committee (NPC) propinsi Jawa Timur, Fathurrahman Said, Selasa (25/09).
Ketua NPC Jatim kemudian mencontohkan sikap tidak adil KONI dan Pemprov terhadap atlet Paralympian ini. “Fasilitas yang diberikan kepada atlet normal dengan atlet Paralympian sangat beda dan jauh dari perikemanusian, apalagi bonus untuk atlet normal sangat wah sekali, tapi untuk atlet Paralympian mana ? ” tuturnya.
Lebih lanjut Jimhur menjelaskan, jika dibandingkan dengan daerah lain’ dana yang diterima oleh NPC Jatim untuk atlet Paralympian ini sangta jauh panggang dari api. “NPC Jawa Barat anggaran untuk atlet Paralympian itu Rp Milyar, Jawa Tengah Rp 5 Milyar, kalau untuk kami hanya Rp 600 juta,” paparnya.
Sedangkan prestasi yang di peroleh atlet Paralympian Jatim dalam even Asian Paralympian game di Solo tidak mengecewakan, bahkan dalam event tersebut mereka berhasil menyabet 12 medali emas dan 14 medali Perak.
Dan dalam event  Pabernas di Riau nanti, sebanyak 55 atlet NPC jatim akan mengikuti 9 cabang olah raga diantaranya; cabang olah raga bola Volly duduk, Futsal, tennis meja, bulu tangkis dan tennis Lapangan. “Para atlet sudah kami latih dan Insya Allah kita bisa membawa medali emas dari Riau,” pungkas Jimhur.

Sumber : MADURACORNER.Com

Dispora Jatim targetkan Posisi Lima Besar



Target lima besar dicanangkan Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan (Dispora) Jatim dalam ajang  Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas)  XV di Jakarta, yang akan berlangsung pada 7 s/d 13 Oktober 2013…

Jika target tercapai maka bisa memperbaiki peringkat Peparpenas tahun lalu yang digelar di Riau 2012. Saat itu, Jatim jeblok karena hanya menempati posisi delepan besar. "Tahun lalu kita peringkat ke delapan, kalau bisa tahun ini harus bisa menembus lima atau tiga besar," kata Kepala Bidang Pengembangan Olahraga Rekreasi Dispora Jatim  Haris Ramadhan.

Beberapa upaya memperbaiki peringkat sudah dilakukan Dispora Jatim. Salah satunya  menjaring atlet melalui Peparda yang digelar pada  Mei lalu. Hasilnya Malang dan Trenggalek berhasil meraih juara umum. "Mereka yang berhasil meraih juara di Peparda kemungkinan mendapat kesempatan untuk bisa meraih prestasi di level nasional karena Dispora akan mengirimkan atlet terbaik, " ujarnya.

Diakui Haris sangat berat untuk bisa meraih juara umum di Peparnas, karena lawan yang dihadapi cukup tangguh terutama dari Jateng yang selama ini memiliki pembinaan  sangat baik. "Untuk juara umum masih berat, tapi kita berusaha untuk bisa masuk lima besar atau mengejar tiga besar dulu, " ucapnya.

Salah satu cabang olahraga yang diharapkan bisa mendulang emas adalah atletik melalui Nanda Mei Sholiha siswi kelas SMPN 3 Kota Kediri. Selain itu bulu tangkis dan beberapa cabor lainnya. "Kami juga tengah melobi beberapa sekolah untuk memberikan izin kepada siswa berbakat untuk turun di Peparnas," kata Haris.

Selain itu, lanjut Haris, jika selama ini pihaknya juga  sudah melakukan pendekatan ke sekolah-sekolah, seperti salah satu atlet tuna netra asal Jombang yang akan turun di cabor tenis meja. "Kami berupaya meyakinkan pihak sekolah agar siswanya bisa berangkat ke Jakarta," katanya.

Sebelumnya  Kepala Dispora Jatim, Sugeng Riyono mengatakan pembinaan untuk atlet paralympian perlu disosialisasikan hingga ke daerah-daerah karena mereka juga memiliki hak untuk meraih prestasi di bidang olahraga. 

"Kejuaraan paralympic pelajar juga merupakan tempat pencarian bibit-bibit atlet yang berpotensi untuk dilatih lebih giat agar dapat berprestasi baik ditingkat regional, nasional maupun internasional," katanya…

(http://npcjawatimur.blogspot.com)

Diberdayakan oleh Blogger.